Fatih Jagad Raya, salah satu mahasiswa Angkatan 2018 Departemen Pendidikan Seni Rupa Fakultas Pendidikan Seni Rupa dan Desain Universitas Pendidikan Indonesia (FPSD UPI), adalah contoh seorang mahasiswa yang berhasil memanfaatkan peluang saat pandemi Covid-19 dengan menjadi produktif. dan, karena kegigihannya, dia membuktikan dirinya sebagai milenial yang berprestasi tinggi.
Di luar ekspektasi, keinginan Fatih untuk mengikuti pameran seni rupa internasional terpilih menjadi salah satu seniman muda asal Indonesia yang lolos seleksi dalam pameran virtual “The Holy Art – GENESIS EXHIBITION” di Hackney Downs 17 Amhurst Terrace Studio, E8 2BT , London, Inggris “yang diadakan pada tanggal 24-30 Maret 2021. Dia ingat betul cukup lama menunggu hasil seleksi, hampir lupa berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menunggu hasil pengumuman.
Dalam pameran kali ini, Fatih memamerkan karyanya yang berjudul “Distinctive Trait” dan “Take Over”. Ketika ditanya tentang konsep karyanya, ia menjawab sebuah “karakter” dengan menggunakan media digital 3D, karena media ini dapat memberikan visual yang langsung, realistik tetapi sekaligus surealistik. Seorang individu memiliki berbagai macam karakter, ciri psikologis, moral atau tata krama yang membedakan seseorang dari yang lain. Untuk menemukan jati dirinya, menyesuaikan hambatan baru yang dapat mempengaruhi perubahan karakter menjadi baik atau buruk. Dalam lingkungan sosial, terkadang beberapa individu yang tidak memiliki tekad untuk beradaptasi akan mengalami pembiasan warna yang mengakibatkan semua individu terlihat sama. Artinya orang yang tidak berkepribadian akan terbawa suasana, yang mengakibatkan orang tersebut tidak mempunyai pendirian. Penggunaan teknik monokromatik merah pada 1 objek merupakan simbol adaptasi individu tanpa harus menyerupai karakter orang lain.
Saat ditanya lama waktu pengerjaan karyanya untuk siap dipamerkan, secara teknis ia bisa menyelesaikannya kurang lebih 2 hingga 3 hari, namun untuk mendapatkan ide karyanya tentu membutuhkan waktu, ujarnya.
Fatih adalah anak dari Bapak Isa Perkasa dan Ibu Nurpaijah Aeni yang berdomisili di Jl. Dr. Setiabudhi no. 22 / 169A Bandung. Ia memiliki bakat seni karena bakat dari orang tuanya yaitu Isa Perkasa yang juga seorang seniman dan juga dukungan dari pamannya Ali Mecca.
Dalam proses seleksi yang diadakan oleh Studio Hackney Downs di Inggris, Fatih masuk dalam 80 artis internasional terpilih dari total peserta seleksi. “Ada 300 artis internasional”, ucapnya dengan senyum bahagia yang tak bisa disembunyikannya dari caranya menjelaskan. Ia pun berpesan untuk tidak merasa puas dengan apa yang telah diraihnya seperti dirinya, namun lebih baik lebih bersemangat untuk terus belajar sendiri agar nantinya benar-benar mampu untuk bisa terjun di ranah kesenian yang lebih besar dan nyata.
Warli Haryana, M.Pd. selaku Sekretaris Departemen Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI mengaku sangat bangga karena pada saat pandemi Covid-19 mahasiswa mampu membuktikan diri mampu belajar online, berkarya dan meraih penghargaan. Ia berharap prestasi ini dapat berkontribusi pada sistem pemeringkatan mahasiswa (Simkatmawa) Universitas Pendidikan Indonesia, dan dapat memberikan motivasi bagi sesama mahasiswa di Departemen Pendidikan Seni Rupa pada khususnya dan mahasiswa UPI pada umumnya. Prestasi Fatih diperoleh dengan dukungan dari sesama mahasiswa dan peran himpunan mahasiswa seni rupa sebagai wadah organisasi dan didampingi oleh Andi Suryadi, M.Sn. selaku dosen pembimbing mahasiswa mewakili jurusan sesuai arahan Dr. Taswadi, M.Sn. sebagai Ketua Departemen Pendidikan Seni Rupa.
Melihat prestasi mahasiswa seperti Fatih, sebenarnya selalu diharapkan, dan ditunggu-tunggu oleh Dr. Dadang Sulaeman, M.Sn. sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Dr. Zakarias S. Soeteja, M.Sn. sebagai Dekan FPSD UPI. Oleh karena itu diharapkan Departemen Pendidikan Seni Rupa FPSD UPI menjadi salah satu departemen atau program studi di Fakultas Pendidikan Seni dan Desain yang dapat memberikan sumbangsih prestasi paling membanggakan di Universitas Pendidikan Indonesia. (WH-sdpsr).